Saingi Kopi Janji Jiwa, Kreatif Mahasiswa Buat Kopi Jagung

Kopi janji jiwa, kopi kenangan, kopi hitam.kopi kulo, atau kopi cleng saat ini memang sedang fenomenal. Akan tetapi ada juga muncul kreatif dari mahasiswa Universitas Lampung. Kopi dari  yang dicampur dengan jagung kini menjadi produk khas Desa Tanjung Agung, Katibung, Lampung Selatan.
Saingi Kopi Janji Jiwa, Kreatif Mahasiswa Unila Kopi Jagung
Olahan minuman itu diinisiasi oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi Association of Economic Education Students (Aset) FKIP Universitas Lampung. Alhasil, mereka mampu menambah pendapatan masyarakat setempat dari  penjualan kopi jagung.

Mulanya, Hima yang terbantuk pada tahun 2008 silam ini rutin melakukan progam kerja wajib, yakni desa binaan. Hal yang dilakukan seperti, mengajar anak-anak, senam pagi, gotong royong, dan memaksimalkan sumber daya alam desa.

Ketua Umum Assets Ahmad Ilham (Pendidikan Ekonomi ’17) mengatakan melalui terjun langsung ke masyarakat membuatnya dapat mengetahui melimpahnya hasil panen jagung di Desa Tanjung Agung. Sayangnya, jagung tersebut langsung dijual ke pengepul tanpa diolah, sehingga dibayar dengan murah.

Padahal menurut Ilham itu potensi dan sekaligus dapat menjadi ikon desa. Asalkan  diolah terlebih dulu untuk menambah nilai jual jagung. Oleh sebab itu, para ratusan anggota Assets pun mengembangkan potensi jagung itu dengan cara kerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mengkombinasikan jagung dan kopi menjadi sebuah minuman.

“Kelebihan kopi jagung ini sendiri  ramah untuk penderita maag karena mangandung sedikit caffeine dan tidak perlu menggunakan terlalu banyak gula,” ungkap Ilham.

Lanjut Ilham, menurutnya mempunyai kendala dana yang minim saat proses pengabdian kepada masyarakat tersebut. Bahkan, para anggota Asset perlu mengeluarkan dana pribadi untuk mengembangkan produk kopi jagung.

Akan tetapi, berkat kerja keras dari para anggota Assets. Mereka mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan. Mulai dari pihak Dekanat FKIP,  PT. Bukit Asam dalam hal proses produksi, dan Koperasi Lampung untuk membantu memasarkan produk kopi jagung. 

Ketua Kelompok Produksi Kopi Jagung Tri Nuraini S (Pend. Ekonomi ’18) berharap kedepannya kelompok mahasiswa dalam membangun desa dapat bertambah. Selain itu setiap desa memiliki ciri khas tersendiri dan membedakan dengan desa lainnya.

“Serta dapat menggaet pihak-pihak lain yang lebih banyak untuk dapat membaranding produk kopi jagung ini karena memang dampaknya untuk masyarakat Lampung sendiri. Serta dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lebih berinovasi,” terangnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel