Pentingnya Pengembangan Potensi Diri di Tengah Pandemi

hanalfa.com: Pandemi Covid-19 yang hadir di Indonesia sejak awal Maret 2020 telah membuat berbagai aktivitas terhenti secara total, termasuk aktivitas pengembangan potensi diri yang dilakukan dalam keramaian. Sebab, Covid-19 dapat dengan mudah menyebar melalui keramaian.

Situasi pandemi tentunya dapat membuat sisi psikologis pada berbagai orang mengalami ketidakseimbangan. Hal ini mengharuskan berbagai orang mencari pengalih dari situasi psikologis yang tidak seimbang dampak pandemi.
Nur Hanifah Ahmad (penulis tamu pojok hanalfa.com)
Pengalih dari psikologis yang  tidak seimbang dapat dengan hal buruk, dapat juga dengan hal baik. Akan tetapi hal baik dalam pengalihan kondisi psikologis yang buruk, merupakan pilihan yang tepat untuk dilakukan. Sebab lebih bermanfaat pengalihan pada hal baik. Hal baik tersebut contohnya pengembangan potensi diri.

Pemuda Harus Kembangkan Potensi

Pengembangan potensi diri sangat di butuhkan oleh generasi muda. Melalui pengembangan potensi diri, para generasi muda dapat menemukan potensi terpendam dalam diri yang dapat di gunakan untuk masa depan. Dengan potensi diri yang baik, membuat seseorang berprestasi. Banyaknya prestasi yang diraih ini yang akan berguna untuk masyarakat dan dunia kerja. Jikapun tidak berguna untuk masyarakat dan dunia kerja, juga dapat berguna untuk akhirat.

Dampak positif dari potensi diri yang baik yaitu pada masyarakat dan diri yang juga semakin baik. Proses yang di alami dalam mengembangkan potensi diri berbeda-beda tingkat kesulitannya dalam berbagai bidang. Semakin tinggi tingkat kesulitan seseorang dalam mengembangkan diri, dapat berpengaruh pada masyarakat dan pribadi yang semakin baik. Dalam masyarakat, potensi tersebut dapat di tularkan dengan berbagi ilmu, sehingga masyarakat dapat berkembang lebih baik dari potensi diri yang dimiliki.

Pengembangan Potensi di Keramaian

Potensi diri tampak lebih banyak di kembangkan melalui keramaian, seperti publik speaking, olahraga bela diri, dan lain sebagainya. Akan tetapi masih terdapat potensi diri yang dapat di kembangkan pada ruang sunyi. Potensi tersebut yaitu potensi dalam bidang kepenulisan, akademik, memasak dan berbagai potensi lain.

Pengembangan potensi dalam keramaian, biasanya di kembangkan dalam ruang kelas atau ruang terbuka yang terdapat lebih dari 15 orang. Contohnya potensi pubblik speaking yang biasa dikembangkan dalam ruang kelas yang memiliki lebih dari 17 orang, acara seminar pada ruang khusus yang memiliki 200 lebih peserta, dan di acara talkshow besar seperti panggung besar berisi lebih dari 500 peserta. 

Pengembangan Potensi Lewat Daring Kurang Optimal

Pada masa pandemi ini ruang belajar publik speaking telah banyak di alihkan di dalam jaringan (daring) menggunakan aplikasi Google Meet dan Zoom Meeting. Publik speaking melalui daring tidak dapat seoptimal secara langsung. Akan tetapi daring di situasi darurat pandemi ini tetap membantu mengolah potensi publik speaking.

Disisi lain, potensi bela diri yang biasanya dilakukan di dalam keramaian yang terdapat minimal 5 orang, secara otomatis terhenti total di masa pandemi. Akan tetapi pengembangan potensi bela diri di tengah pandemi tetap dapat dilakukan di ruang sunyi.

Masih ada latihan jurus atau dalam bela diri terdapat “kata” yang khas dengan bela diri jenis Karate. Rangkaian jurus tersebut dapat di pelajari sendiri melalui petunjuk buku atau youtube. Untuk koreksi benar tidaknya, dapat di lakukan saat kelak kembali dapat berlatih di dalam keramaian.

Pengembangan Potensi dalam Sunyi

Pengembangan potensi dalam sunyi sangat tepat dilakukan pada bidang kepenulisan dan akademik. Sebab dua bidang tersebut membutuhkan situasi yang jauh dari keramaian dalam arti lain kondisi yang sunyi dan tenang. Menulis serius pada opini, jurnal, skripsi dan berita harus ada situasi fokus karena menulis sama saja menuangkan pemikiran dari dalam benak ke lembaran kertas ataupun ke lembaran digital yang terkadang tidak mudah dilakukan. 

Sedangkan pengembangan potensi dalam bidang akademik seperti menghafal banyak kosakata bahasa asing, juga sangat membutuhkan kesunyian. Sebab menghafal banyak kosakata baru sama saja memasukkan ilmu di dalam benak. Prosesnya terkadang mudah dan terkadang sulit. Untuk proses yang sulit dalam  berproses ini sangat membutuhkan kesunyian untuk menghasilkan hafalan yang bertahan lama di dalam benak.

Kelak Akan Memenen Hasil 

Fokus pada pengembangan potensi diri selama pandemi, sama saja dengan menanam benih potensi diri yang dapat di panen hasilnya setelah pandemi berakhir. Kemudian masyarakat yang selamat dari pandemi dapat menjalankan kehidupan yang normal pada keramaian. 

Potensi hasil dari pandemi pun dapat di tuai hasilnya untuk masyarakat ataupun dunia kerja. Adapun jika Tuhan menakdirkan untuk tidak selamat dari pandemi, berharap ada potensi diri yang berguna untuk kebaikan di akhirat, seperti amal baik dari potensi diri yang terus mengalir meski telah meninggalkan dunia.

Penulis pojok: Nur Hanifah Ahmad 
Asal: Mahasiswa  Jurusan Studi Agama-Agama, UIN Sunan Kali Jaga
Kirim tulisanmu di hanalfakru@gmail.com.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel