8 Ide Kegiatan Pembelajaran di Luar Perguruan Tinggi untuk Kampus Merdeka

Kampus Merdeka adalah salah satu kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan ini secara garis besar bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang ada dalam diri mahasiswa.

Diantaranya kemampuan dan bakat yang ada di luar program studi atau bidang ilmu di Perguruan Tinggi. Sebab, mahasiswa yang menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus dapat menggunakannya saat memasuki dunia kerja.
8 Ide Kegiatan Pembelajaran di Luar Perguruan Tinggi untuk Kampus Merdeka

Baca juga: Cara Urus Sertifikat Propti Unila yang Hilang

Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini adalah memberikan hak pada mahasiswa untuk belajar di luar prodi selama 3 semester. 1 semester berupa pengambilan mata kuliha di luar prodi dan 2 semester berupa pelaksanaan kegiatan pembelajaran di luar Perguruan Tinggi.

Kegiatan tersebut dibagi dalam 8 macam sebagai berikut.

1. Magang/Praktik Kerja

Kegiatan pertama yang dapat diikuti oleh mahasiswa adalah magang. Kegiatan ini sudah dilaksanakan oleh banyak program studi. Namun lama waktunya relatif sebentar biasanya 3-6 bulan.

Baca juga: Cara Urus Bayar UKT Telat Bagi Mahasiswa

Adanya program Kampus Merdeka ini memungkinkan mahasiswa magang selama 1-2 semester. Sehingga pengalaman yang akan didapat juga semakin banyak. Nantinya perusahaan/tempat magang berpotensi menjadi tempat kerja setelah lulus.

Mitra yang bekerja sama untuk kegiatan magang ini diantaranya perusahaan, yayasan nirlaba. Lalu, organisasi multilateral, institusi pemerintah dan startup.

Baca juga: Cara Membayar UKT Kuliah, Mahasiswa Baru 2020 Wajib Tau

2. Asistensi mengajar di satuan pendidikan

Berikutnya, mahasiswa juga dapat mengikuti kegiatan mengajar di satuan pendidikan. Kegiatan ini bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa keguruan, tetapi untuk semua mahasiswa.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat memperdalam minat dalam bidang pendidikan dengan menjadi guru. Serta, dapat membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan.

3. Penelitian/riset

Bagi mahasiswa yang menyukai bidang penelitian disediakan pula kegiatan penelitian/riset. Kegiatan ini dapat meningkatkan mutu mahasiswa dalam sebuah proyek riset. Lalu, mahasiswa juga dapat melalui proses regenarasi menjadi peneliti muda.

Para mahasiswa yang memiliki minat dalam meneliti/melakukan riset dapat menjadi asistem dalam sebuah lembaga riset/pusat studi. Tentunya hal ini akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang dibutuhkan oleh seorang peneliti.

4. Proyek kemanusiaan

Selanjutnya mahasiswa memiliki hak untuk mengikuti proyek kemanusiaan. Hal ini dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa yang memiliki jiwa sosial tinggi. Serta, bagi mereka yang ingin menumbuhkan kepekaan sosial di masyarakat secara langsung.

Waktu yang disediakan dalam sebuah proyek selama 1-2 semester cukup memberikan pengalaman pada mahasiswa. supaya, mereka dapat ikut serta mengatasi permasalahan kemanusiaan yang ada di masyarakat.

5. Kegiatan wirausaha

Berwirausaha adalah salah satu keterampilan hidup mandiri. Para pengusaha akan menjadi bos dari perusahaan yang dirintis. Mahasiswa diberi hak untuk mengembangkan minatnya dalam kewirausahaan selama 1-2 semester .

Kegiatan ini akan melatih mahasiswa untuk memulai usaha dari sejak di bangku perkuliahan. Dampak positifnya, setelah lulus mereka akan lebih kreatif dan inovatif dan membantu menanggulangi permasalahan pengangguran setelah lulus kuliah.

6. Studi/Proyek independen

Selain proyek kemanusiaan, mahasiswa juga berhak mengikuti berbagai ajang proyek individu. Proyek ini nantinya dapat dilombakan oleh mahasiswa baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kegiatan ini dapat dilakukan bersama mahasiswa lain lintas program studi di bawah bimbinan para dosen ahli. Mahasiswa yang melakukan studi independen ini nentinya diharapkan dapat menjadi mahasiswa yang lebih inovatif dan tentunya berprestasi di bidangnya.

7. Membangun desa/Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

Kegiatan KKN juga sudah dilaksanakan di Perguruan Tinggi sebelum adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini. Namun, jangka waktu dan bobot SKS masih kurang bagi mahasiswa untuk dapat berkontribusi membangun desa.

Oleh karena itu, kegiatan KKNT ini dapat diikuti oleh mahasiswa selama 1-2 semester. Waktu yang cukup lama ini dapat mengeksplor ilmu dan keterampilan mahasiswa dalam praktiknya di lapangan serta membantu pembangunan di desa. Selain itu, di akhir kegiatan KKNT ini, mahasiswa juga dapat menuliskan apa saja yang dilakukan dan hasilnya dalam bentuk Tugas Akhir (TA).

8. Pertukaran pelajar/mahasiswa

Terdapat 3 pilihan pertukaran pelajar yang ada dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini. diantaranya pertukaran antar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama, pertukaran dalam program studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda. Terakhir pertukaran antar program studi pada Perguruan Tinggi yang berbeda.

Ketiga pilihan ini memiliki mekanisme dan contoh kegiatan yang telah dijelaskan dalam Buku Panduan Merdeka Belajar Kampus Merdeka 2020. Diantaranya menjelaskan mekanisme bagi prodi dan mahasiswa yang akan melakukan pertukaran pelajar.

Adanya program pertukaran pelajar ini akan mengembangkan wawasan mahasiswa khususnya kebhinnekaan, persaudaraan lintas budaya dan suku, meningkatkan semangat persatuan, dan dapat mentransfer ilmu satu sama lain.

Itulah 8 kegiatan pembelajaran di luar Perguruan Tinggi dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka oleh Kemendikbud. Mahasiswa memiliki hak untuk mengikuti kegiatan tersebut untuk meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya. (Penulis: Hanisaul Khoiriyah)

Iklan Tengah Artikel 1